Hidup ini bagai 2 sisi mata uang logam, ada suka ada duka, ada siang ada malam, ada kiri ada kanan, ada atas ada bawah, dan selanjutnya yang lain. Kehidupan ini juga bagaikan roda yang berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Ketika kita berada di atas dan kita diberikan nikmat oleh Allah SWT yang begitu berlimpah, saya pribadi terus terang merasa takut. Ya, takut sekali. Takut bila nikmat yang telah Allah berikan kepada keluarga ini akan menjadikan kami orang yang sombong dan takabur, takut menjadi orang yang selalu merasa kurang ketika telah diberikan kenikmatan dan takut akan selalu mengejar duniawi semata hingga menomorsekian-kan urusan kehidupan di akhirat kelak. Alasan yang terkahir itulah yang paling membuat saya takut.
Kehidupan di akhirat...Bekal saya untuk hidup disana masih jauh dari kata cukup, cukup? Adakah batas cukup untuk mencari bekal untuk hidup di akhirat kelak? Sedangkan amal ibadah kita sudah terputus apabila kita sudah meninggalkan dunia fana ini untuk selama-lamanya. Namun ada amalan yang akan terus mengalir pahalanya walau kita telah meninggal yaitu :
1. Sedekah jariyah:
2. Ilmu yang bermafaat;
3. Anak yang sholeh / sholehah.
Saya sendiri kadang "terlena" akan nikmat dan rezeki dari Allah SWT yang berlimpah. Memang sudah mengucap syukur alhamdulillah, tapi hanya sekedar di lisan saja dan saya juga kadang masih merasa hanya sekedar rutinitas harian saja dalam menjalankan perintah Allah untuk sholat lima waktu dalam sehari semalam. Padahal, di saat sholat itulah, kita bisa mengucapkan syukur atas segala nikmatMu, kita bisa semakin mendekatkan diri kepada sang Pencipta, dan yang terpenting kita bisa memohon apapun untuk kebaikan kita. Apapun... Tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT, karena Dia-lah Sang Maha Segalanya.
Allah Maha Baik, Dia memberikan jalan lain agar kita bisa mendapatkan pahala selain dari sholat. Kita bisa berpuasa dan ibadah sunnah lainnya yang telah Allah terangkan di dalam pedoman kita yaitu Al-quran dan Hadist; Ngomong-ngomong soal puasa, saat ini saya merasa rinndduuuu sekali puasa sunnah bareng engkau wahai suamiku...... Ayok lah...kita perbanyak amal ibadah kita untuk meraih pahala dan ridhoNya, walaupun kemarin sempat malas kan ya? Saya jadi ingat ada suatu kutipan, marilah kita beribadah seperti kita akan mati esok pagi dan marilah kita berusaha seperti kita akan hidup seribu tahun lamanya.
Menjelang enam tahun usia pernikahan kami, Allah SWT belum menitipkan amanah anak kepada kami. Tapi kami yakin, suatu saat nanti Allah pasti menitipkan putra atau putri yang sholeh / sholehah kepada "Keluarga Purnomo" ini. Kami yakin itu, dan kami selalu ber-khusnuzon kepada Allah akan hal itu, bukankah Allah beserta prasangka hambanya? Tidak lupa pula selain berdo'a kita juga wajib berusaha, dan Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada dalam diri mereka.
Jadi, marilah kita bersama-sama semakin mendekatkan diri kepada Allah dan selalu berdo'a agar selalu dalam bimbinganNya. Selalu diberikan kemudahan dalam segala urusan dan pekerjaan kita, diberikan kemudahan dalam mencari rizki halal dariMu, diberikan kesehatan dan panjang umur sehingga kita bisa beribadah sampai maut datang menjemput dan mengucap :
Sumber gambar dari sini |
kemudian menutup mata ini untuk meninggalkan dunia fana selama-lamanya.